Bercanda, tentu hal ini pernah kita lakukan bahkan sering
kita melakukannya. Yang mana bercanda dapat membuat seseorang tertawa dan
merasa senang, menghilangkan ketegangan dalam berkomunikasi dan dapat merefres
kembali otak kita setelah penat berpikir. Jika kita telusuri dalam Islam
bercanda apakah boleh? Didalam islam bercanda itu dibolehkan namun tetap harus
memperhatikan aturannya karena didalam islam bercanda juga ada adabnya agar
kita tidak terjebak dalam dosa. Inilah indahnya Islam semuanya ada aturannya
sampai yang terperinci sekalipun. Berikut aturan bercanda dalam Islam.
1. Tidak berbohong
Abu Hurairah RA menceritakan saat para sahabat berkumpul dalam
majelis Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam,”Para sahabat bertanya kepada
Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam,”Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda
gurau bersama kami?” maka Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam
menjawab,”Tentu, hanya saja aku akan berkata benar” (HR. Ahmad)
Rasulullah bersabda: “Neraka Wail bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk melucu
(membuat orang tertawa); neraka Wail baginya, neraka Wail baginya.“
(HR. Abu Dawud dalam kitab Al-‘Adab – 88, bab Ancaman Keras
terhadap Dusta; hadits no. 3990 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam
Shahih Sunan Abi Dawud III: 942 no.4175).
“Celakalah
seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia,
celakalah ia.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi)Na´udzubillahi
mindzalik.
Bagi yang senang stand up comedy, suka menarik perhatian dengan
bercanda, perlu banget perhatikan… apakah candaan kita mengandung kebohongan?
Kalau iya, kurangi! Dan lama-lama… hilangkan!
Banyak banget kok candaan cerdas tanpa ada unsur bohong yang tetap
bisa membuat tertawa, rileks, dan terasa segar.
Contohnya, pada suatu ketika beliau bercanda dengan seorang
sahabat dengan memanggil: “Hai yang mempunyai dua telinga “ (HR. Tirmidzi, Abu
Dawud dan Ahmad)
2. Tidak tertawa berlebihan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan agar tidak
banyak tertawa, “Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat
mematikan hati.” (HR. Ibnu Majah)
Seperti hadits dari ‘Aisyah ra, “Aku belum pernah melihat
Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan
amandelnya, namun beliau hanya tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mungkin buat kita yang senang tertawa terbahak-bahak akan terasa
berat, bisa diakal-akali dengan menutup mulut saat tertawa lebar.
3. Tidak menakut-nakuti
Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda: “Tidak
halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR. Abu
Dawud)
Bayangin… betapa menyebalkannya kalau kita disodorkan hal-hal yang
menakutkan cuma untuk memancing tawa orang lain. Bahkan ketika tahu teman kita
tidak suka kucing, jangan menakut-nakutinya dengan kucing hanya untuk
lucu-lucuan.
4. Tidak bercanda tentang 3 hal:
menikah, talak, dan rujuk
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : “ Tiga hal yang
apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh maka berguraunya pun dinilai sebagai
sesuatu yang sungguh-sungguh, yaitu ; nikah, talak, dan rujuk “ (HR Abu Dawud)
Jangan pernah bercanda mengenai pernikahan, misalnya “Saya akan
nikahi kamu!” atau juga talak “Saya akan ceraikan dia!” atau mungkin candaan
“Saya akan menikah lagi”, karena candaan-candaan tersebut akan bernilai
sungguhan.
5. Tidak mengandung celaan atau
olok-olok
”Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka
(yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita lain,
boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olok) dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk
panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah beriman dan barangsiapa yang tidak
bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS. Al Hujarat : 11)
6. Tidak menjadikan bahan candaan,
apa-apa yang mengandung asma Allah, ayat-ayat-Nya, sunah Rasul-Nya, apalagi
melecehkan syariat Islam
"Dan jangan kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan), tentulah mereka menjawab,"sesungguh nya kami hanyalah
bersenda gurau dan bermain-main saja." katakanlah," apakah dengan
Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" tidak usah
kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman." (At- taubah 65-66)
Luar biasa kan Sob? Islam sedemikian detailnya memperhatikan
perasaan manusia, bahkan bercanda pun ada aturannya. Dengan demikian, semoga
kita bisa belajar bercanda yang wajar dan pantas, tidak melanggar aturan.